Latar Belakang

Perkembangan peradaban manusia dipengaruhi oleh berbagai hasil budaya ciptaan manusia, seperti hasil budaya materiil, ide dan sistem. Bentuk hasil dari kebudayaan dalam masyarakat meliputi sistem kemasyarakatan, sistem nilai, Bahasa, kesenian, pendidikan, khasanah pemikiran, dan berbagai benda. Berbagai nilai kearifan lokal dan unsur budaya (Bahasa, kesenian, sistem nilai dan sebagainya) telah menjadi identitas bangsa. Agar kekayaan bangsa ini terus lestari dan mampu bersaing di era global, maka diperlukan berbagai kebijakan yang mampu memberikan solusi.

Eksistensi nilai dan berbagai khasanah budaya lokal akan lestari jika nilai-nilai tersebut dipraktekan, disosialisasikan, diidentifikasi serta dikembangkan untuk kemajuan dan pembentukan identitas serta karakter bangsa. Upaya pemberdayaan budaya bangsa di tangan era globalisasi memerlukan berbagai strategi dan kebijakan agar nilai dan budaya lokal yang telah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat mampu bersaing dengan berbagai budaya modern. Secara khusus, upaya menegosiasikan hasil budaya bangsa dan budaya global dapat dilakukan melalui strategi hibridasi budaya. Sementara, pada tingkat lokal dan nasional upaya untuk meningkatkan peran para pewaris aktif dan pewaris pasif kebudayaan bangsa menjadi sangat penting.

Pada konteks untuk mengembangkan daya saing bangsa, upaya memanfaatkan khasanah kebudayaan nasional  diperlukan strategi diseminasi yang efektif, seperti melalui peningkatan kemampuan para pelaku industri kreatif dan para pengambil kebijakan serta anggota masyarakat dalam bidang Bahasa asing. Sementara itu dalam upaya menginternalisasikan nilai-nilai lokal bagsa pada generasi bangsa, pendidikan karakter dan proses belajar mengajar yang efektif diperlukan.

Fakultas ilmu budaya yang memiliki beberapa Jurusan/Program Studi seperti, Antropologi, Arkeologi, Ilmu Sejarah, Tradisi Lisan, Sastra Inggris, Sastra Indonesia, Sastra Prancis, memerlukan peluang untuk memberikan kontribusi berbagai kebijakan dan solusi bagi permasalahan budaya melalui pemberdayaan dan penelitian sosio humaniora.

Visi

Menjadi pusat penelitian yang mampu menghasilkan kebijakan di bidang budaya, bahasa dan sastra.

Tujuan

Mengembangkan penelitian yang bisa menghasilkan berbagai kebijakan di bidang budaya dengan pendekatan interdisipliner untuk meningkatkan daya saing bangsa.

Target Luaran

  1. Rekomendasi strategi dan kebijakan pengembangan/pemajuan kebudayaan daerah dan budaya nasional
  2. Identifikasi dan dokumentasi potensi kearifan lokal
  3. Penerbitan jurnal internasional
  4. Penerbitan buku ajar
  5. Kerjasama dengan instansi/institusi terkait
  6. Kerjasama dengan institusi nasional dan internasional

SWOT Riset Unggulan Fakultas Ilmu Budaya

Kekuatan:

  1. Penelitian FIB sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong perkambangan industry kreatif.
  2. Perkembangan kualitas karya budaya, bahasa dan sastra, dan budi Indonesia berkorelasi dengan penelitian bidang sastra FIB.
  3. Sebagai fakultas yang memiliki program studi beragam di bidang budaya, sejarah, Bahasa dan sas(sastra, bahasa, antropologi), penelitian di FIB berpotensi berciri interdisipliner sesuai dengan perkembangan kajian kebudayaan.

Kelemahan:

  1. FIB merupakan fakultas muda yang masih perlu mengembangkan penelitian.
  2. Dana penelitian melalui lembaga nasional dan internasional masih belum tergali.

Kesempatan:

  1. Banyak negara asing yang tetap melihat potensi budaya Indonesia sebagai asset Indonesia.